Kamis, 14 Oktober 2010

Q & A: Apakah film Fourth Kind berdasarkan pada kisah nyata?

Evan said...

Bang, sudah pernah nonton fourth kind ? atau tahu tentang film semi dokumenter tsb? Apa komentar anda? kalau bisa nanti tolong dibahas ya..thx.


Oktober 10, 2010 6:54 PM





Film Fourth Kind adalah sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Olatunde Osunsanmi yang mulai tayang perdana pada tanggal 6 November 2009. Film ini mengklaim bahwa apa yang diceritakannya berdasarkan pada kisah nyata mengenai misteri hilangnya sekelompok orang di sebuah desa bernama Nome di Alaska.

Pada awal-awal film ini, penonton disuguhi dengan pemandangan berupa gunung dengan pohon-pohon yang indah. Namun, sebenarnya Nome tidak memiliki pemandangan seperti itu. Wajar, karena film ini sebenarnya diambil di Bulgaria.

Lalu, dimulailah kisah film ini yang belakangan menceritakan bahwa sekelompok orang yang hilang secara misterius tersebut sebenarnya diculik oleh para alien.

Namun sebelum melihat kasus ini lebih jauh, saya akan bercerita sedikit mengenai judul film ini.

Close Encounter
Kata "Fourth Kind" mungkin sedikit asing bagi beberapa dari kalian. Istilah ini sebenarnya merupakan sebuah terminologi dalam dunia ufo.

Dalam bukunya yang berjudul "The UFO experience : A scientific Inquiry" yang terbit tahun 1972, seorang peneliti UFO bernama J. Allen Hynek pertama kali mulai mengemukakan istilah Close Encounter of the First Kind hingga Third Kind. Lalu Fourth kind dan seterusnya ditambahkan oleh peneliti lainnya.

Untuk sekedar menambah pengetahuan, saya akan jelaskan secara singkat mengenai istilah-istilah ini :

Close Encounter of the First kind adalah pengalaman penampakan satu atau lebih objek terbang tidak dikenal yang bisa berupa piring terbang atau cahaya-cahaya aneh.

Close Encounter of the Second Kind adalah pengalaman dengan UFO yang disertai dengan efek fisik seperti panas, radiasi, kerusakan pada daratan, efek pada manusia, hewan yang ketakutan, sinyal yang terganggu atau waktu yang hilang (Lost Time).

Close Encounter of the Third Kind adalah perjumpaan dengan makhluk alien. Hynek tidak mendefinisikan makhluk ini dengan jelas atau menyebut asal-usulnya. Ia hanya mengatakannya sebagai "animate beings". Istilah ini juga pernah digunakan oleh Stephen Spielberg untuk salah satu judul filmnya.

Sedangkan istilah Close Encounter of the Fourth Kind merujuk kepada peristiwa penculikan oleh alien.


Selain empat Close Encounter tersebut, masih ada Close Encounter tambahan lainnya, yaitu :

Fifth Kind, yang merujuk kepada kontak atau hubungan dengan alien yang terjadi secara sadar dan proaktif.

Lalu Sixth Kind yang merujuk kepada insiden yang melibatkan UFO yang membawa dampak berupa luka atau kematian.

Sedangkan Seventh Kind merujuk kepada hibridisasi alien dengan manusia, sebuah konsep yang diterima luas oleh para penganut teori UFO masa purba.

Memisahkan Fiksi dengan Realita
Jadi, dari judulnya saja, film ini sudah mengindikasikan mengenai penculikan oleh alien. Namun, pertanyaannya apakah film ini benar-benar berdasarkan pada peristiwa nyata ?

Jawaban untuk pertanyaan ini adalah : Ya !

Memang, di Nome, Alaska, selama kurun waktu 40 tahun, puluhan orang yang kebanyakan adalah suku asli lokal menghilang atau tewas tanpa sebab yang jelas. Dalam hitungan statistik, Nome memang termasuk desa dengan persentase kehilangan orang terbesar di Amerika.

Tapi, benarkah para alien menculik para penduduk Nome yang hilang tersebut ?

Jawabannya adalah : Tidak ! Paling tidak itulah jawaban dari FBI dan para penduduk lokal Nome.

Teknik Penyutradaraan dan Marketing

Film ini sebenarnya hanyalah sebuah interpretasi liar dari seorang pembuat film, sama seperti interpretasi Stephen Spielberg yang percaya bahwa Crystal Skull adalah tengkorak alien di film Indiana Jones and the kingdom of Crystal Skull.

Yang membuat para penonton terkecoh adalah keahlian sang sutradara membuat narasi dan metode pengambilan gambar yang menciptakan atmosfer semi dokumenter pada film ini. Metode ini bukan hal yang baru karena sebelumnya film "Blair Witch Project" dan "Paranormal Activity" juga menggunakan metode yang serupa.

Selain metode pengambilan gambar yang cerdas, hal lain yang membuat banyak orang terkecoh adalah metode marketing yang dilancarkan untuk mempromosikan film ini.

Dalam facts sheet yang diberikan oleh Universal Studio mengenai film ini, disebutkan bahwa Olatunde Osunsami pertama kali terinspirasi untuk membuat film ini setelah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dari seorang temannya.

Lalu, dalam Facts sheet itu juga disebutkan bahwa :

"Pada musim gugur tahun 2000, pasien sang terapis (Dr. Abigail Tyler), di bawah pengaruh hipnotis, menunjukkan sikap yang menunjukkan adanya perjumpaan dengan makhluk yang bukan manusia."

Disebutkan juga bahwa sementara sang psikolog menyelidiki fenomena ini, ia menemukan adanya sejarah kasus orang hilang di wilayah itu yang dimulai sejak tahun 1960an. Semakin ia menggali lebih dalam, semakin ia percaya bahwa cerita-cerita yang disampaikan pasiennya bukanlah False Memory, melainkan sebuah bukti komprehensif yang mengkonfirmasi adanya peristiwa penculikan oleh alien.

Lalu, di bagian lain statement itu juga mengatakan bahwa sebagian adegan yang ditampilkan di film itu adalah adegan-adegan nyata yang diciptakan ulang.

Untuk menambah kuat pengaruh pencitraan itu, pada awal film, Milla Jovovich tampil dengan mengatakan bahwa ia memerankan Dr. Abigail Tyler dan adegan yang akan disaksikan sangat mengganggu.

Kombinasi dari semua teknik ini akhirnya menciptakan kepercayaan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam film ini sungguh-sungguh nyata.

Apa yang sebenarnya terjadi di Nome ?

Nome, adalah sebuah desa kecil di Alaska yang berpenduduk hanya sekitar 4.000 jiwa. Dalam rentang waktu sekitar 40 tahun, puluhan penduduk desa itu menghilang atau tewas karena sebab yang tidak bisa dijelaskan, kebanyakan adalah para penduduk asli Alaska.

Walaupun telah terjadi sejak tahun 1960an, baru pada tahun 2005 FBI dipanggil untuk menyelidiki kasus ini karena kecurigaan adanya pembunuh berantai yang bergentayangan di Alaska. Departemen analisa perilaku FBI dari Quantico setuju untuk memprofile setiap kasus dengan tujuan untuk menemukan mata rantai yang menghubungkannya.

Setelah melakukan penyelidikan intensif terhadap 24 kasus yang diserahkan oleh kepolisian setempat, FBI menemukan hanya 9 orang yang benar-benar menghilang tanpa jejak. Sisanya tewas oleh sebab yang tidak terlalu jelas. Namun FBI berkesimpulan bahwa tewasnya sejumlah orang ini sangat erat kaitannya dengan konsumsi alkohol dan cuaca musim dingin yang sangat tidak bersahabat. Nome memang terkenal dengan bar dan minuman kerasnya.

Mungkin sebagian dari kalian tidak percaya dengan kesimpulan FBI, tapi apapun kesimpulan mereka, tidak pernah sekalipun dalam kasus ini pernah muncul teori mengenai alien, baik dari FBI, kepolisian, penduduk ataupun keluarga korban.

Namun, bagi Olatunde Osunsanmi, kasus orang yang hilang ini dieksploitasi dengan menyebutnya sebagai kasus penculikan alien.

Kawerak Inc, sebuah organisasi nirlaba di Alaska yang turut mendorong pihak berwajib menyelidiki kasus ini lebih serius bahkan menganggap film Fourth Kind sebagai film yang mengada-ada.

"Film itu terlihat menggelikan," Kata presiden Kawerak Inc, Melanie Edwards. "Film ini tidak sensitif terhadap anggota keluarga dari orang-orang yang menghilang di Nome."

Walikota Nome, Denise Michels, memberikan komentar senada,"Film horor yang berusaha mengatakan bahwa penduduk-penduduk Nome yang hilang adalah akibat penculikan alien hanyalah sebuah fantasi Holywood."

"Orang-orang harus sadar bahwa film ini cuma sebuah thriller science fiction."

Michels juga mengatakan bahwa akibat film ini, para penduduk Nome banyak menerima telepon dari orang-orang yang menanyakan soal kebenaran kisah film ini, dan mereka cukup lelah menanggapinya.

Lalu, jika teori penculikan alien dianggap mengada-ada, bagaimana dengan Dr. Abigail Tyler ?

Apakah psikolog ini benar-benar ada ?

Dr. Abigail Tyler - Psikolog Misterius
Inipun sebuah teknik marketing yang lain. Sang sutradara mengaku bahwa ia mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dan mendapatkan banyak informasi darinya mengenai peristiwa penculikan alien di Nome. Namun sebenarnya tidak ada orang yang pernah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler, termasuk badan pemberi lisensi psikolog negara bagian dan presiden Asosiasi Psikolog Negara Bagian.

Satu-satunya sumber website yang berhubungan dengan psikologi yang menyebutkan nama Dr.Abigail Tyler adalah alaskapsychiatryhournal.org. Dalam halaman web itu kita bisa menemukan nama dan biografi singkat Dr. Abigail Tyler.

Jika memang namanya ada di halaman web itu, mengapa namanya tidak dikenal sama sekali di kalangan psikolog ?

Jawabannya adalah : alaskapsychiatryhournal.org adalah bagian dari strategi pemasaran film tersebut.

Domain tersebut ternyata didaftarkan pada Agustus 2009, hanya 3 bulan sebelum peluncuran film tersebut. Setelah film tersebut beredar luas, web tersebut ternyata sudah tidak bisa diakses.

Terlalu kebetulan !

Tentu saja, web ini merupakan bagian dari strategi viral marketing yang dilancarkan pembuat film Fourth Kind.

Selain web itu, beberapa orang yang mencoba mencari keberadaan Dr Tyler selalu menemui jalan buntu dan sepertinya satu-satunya orang yang mengkonfirmasi keberadaan Dr.Tyler hanya sang sutradara film, Olatunde Osunsami.

Jika Dr. Abigail Tyler benar-benar ada, dimanakah dia berada sekarang ?

Catatan tambahanTulisan ini saya ambil dari beberapa media asing yang pernah menulis mengenai kisah Nome yang sesungguhnya. Link-linknya, bisa kalian lihat dengan mengklik sumber-sumber di bawah tulisan. Kesimpulannya, tentu saja, film ini hanyalah sebuah film science fiction, bukan dokumenter atau semi dokumenter.

Karena tulisan ini berfokus pada film Fourth Kind, maka saya tidak bercerita panjang lebar soal misteri lenyapnya penduduk Nome. Lagipula, informasi mengenai peristiwa Nome sangat sedikit sehingga saya tidak bisa membuatnya menjadi tulisan yang informatif. Jadi kalian harus puas dengan pembahasan ini.

(cnn.com, examiner.com, adn.com)


Berbicara ttg alien memang tidak pernah ada matinya. Kecenderungan manusia utk menyukai misteri, membuat fantasi 'liar'nya diharapkan sebagai kenyataan. Tapi 'biasanya' manusia berharap agar 'fantasi liar'nya itu tetap ada celah utk exist, walaupun fakta bertubi2 mengantamnya...


Saya rasa sang sutradara 4th kind ini memang Brilliant. Sang sutradara hampir berhasil memanipulasi opini penonton dgn teknik dokumenternya.Tapi pengerjaannya agak 'terburu-buru' saya rasa. Ada beberapa alasan yang mengungkapkan kelemahannya:


1. Media propagandanya, alaskapsychiatristjournal.com, berusia terlalu muda jika dihitung dari peluncuran film. Yaitu spt yg Mr.Enigma bilang. Informasi seperti ini hanya dapat diperoleh melalui usaha EXTRA. Seharusnya, jurnal propaganda itu diluncurkan bertahun-tahun sebelum peluncuran 4th kind. Biar terkesan lbh meyakinkan.


2. Penonton seolah 'disihir' bahwa film itu memuat rekaman dokumentasi Dr. Abigail Tyler yg asli yg digambarkan sbg seorang wanita berwajah pucat, bermata cekung dan terkesan depresi. Penonton akan merasa demikian, karena di awal film, muncul Milla Jovovich yg mengatakan dirinya berperan sbg Dr. Abigail Tyler dan menambahkan beberapa 'info' pelengkap spt rentang waktu kejadian antara tgl 1 - 9 oktober 2000, tempatnya di Nome, Alaska. Dan yg paling mengesankan, KLAIM yg dikatakan oleh Milla bahwa dlm film 4th Kind ditambahkan rekaman dokumentasi film Dr. Abigail Tyler yg asli dari sesi hypnotherapy olehnya. Milla juga mengatakan bahwa film ini dibuat berdasarkan arsip nyata material video, audio dan interview Dr. Abigail Tyler dgn sang Sutradara. Milla juga mengatakan nama2 tokoh dlm film ini sudah diubah dgn alasan perlindungan privasi. Ditambahkan pula bahwa beberapa cuplikan dlm film ini diklaim sbg 'extremely disturbing'.


Kemudian dgn sentuhan gaya dokumenter, yg pd saat tertentu mengalihkan cuplikan film ke rekaman dokumenter kemudian balik lg ke cuplikan film atau ditayangkan secara bersamaan, dan sensor terhadap penyebutan nama orang2 yg terlibat, merupakan teknik yg cukup efektif. Semua hal itu sudah cukup utk membangun opini umum pd penonton bahwa film ini berdasarkan adalah benar dan mengungkapkan kejadiannya sebenarnya, alias non-fiksi.


Nah, sekarang apakah psychiatrist Dr. Abigail Tyler benar2 ada?


Jika dia nyata, seharusnya namanya terdaftar di organisasi keprofesiannya, spt yg dijelaskan Mr.Enigma.


Tapi, jika ditanya: ''Apakah film The Fourth Kind adalah true story?''.

Maaf, saya harus menjawabnya 'TIDAK'.

Karena apapun yang disodorkan dalam film ini sbg bukti/fakta dari rekaman video , audio dan interview dgn 'Dr. Abigail Tyler' akan SIA-SIA karena yang diwawancarai oleh sutradara film ini pada awal film (Olatunnde Osunsanmi) adalah BUKAN Dr. Abigail Tyler, tapi adalah seorang aktris Inggris bernama CHARLOTTE MILCHARD (Google it!) . Jadi, wawancara yang ditayangkan pd awal film antara sang sutradara dgn Dr. Abigail Tyler adalah PALSU. Wawancara adalah rekayasa.


Sehingga klaim film ini berdasarkan material dokumentasi jadi KEHILANGAN VALIDITASnya dan memang tak salah ini merupakan FILM PEMBOHONGAN, karena memaksakan fiksi menjadi seolah2 nyata untuk MERAUP KEUNTUNGAN. Tapi, apapun yg terjadi dgn film ini, sepertinya tidak bisa mengubur teori Alien Abduction utk selamanya. Karena misteri yang lain tentangnya is still out there.


Selalu ada tempat buat spekulasi..selalu ada kemungkinan2...THE PROJECT BLUE SKY... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar